-->

Pengalaman Tes Rekrutmen Ericsson Indonesia Ascent Program 2019

Tips n trick mengikuti rekrutmen perusahaan global untuk lulusan baru dalam bidang IT Teknologi. Bagaimana tahap mengikuti rekrutmen ericsson? Kilas balik.

Pengalaman Tes Rekrutmen Ericsson Indonesia Ascent Program 2019
Ericsson logo




Intro


Lynn.... 

Apa yang mengingatkanmu pada nama Lynn? Dia mengingatkan saya pada salah satu karakter di horor game, Outlast. Siapa yang tidak mengenal game mengerikan itu? Game yang sangat intense. 

Ini bukan tentang kisah Lynn bersama sang suami yang memulai investigasi mengenai pembunuhan seorang wanita hamil di pedesaan Arizona yang berakhir sungguh tragis dengan kematian Lynn sesaat setelah melahirkan di dalam sebuah gereja. 


Artikel ini mengenai kisah tragedi Lynn dengan perusahaan industri telekomunikasi, Ericsson. Kisah ini berdasarkan kisah nyata.


Perusahaan Ericsson Indonesia


Ericsson adalah salah satu perusahaan multi nasional yang bergerak dalam bidang industri telekomunikasi dan teknologi. Banyak orang yang mengira Ericsson adalah perusahaan yang memproduksi telepon genggam, ya... itu dulu saat Ericsson bekerja sama dengan perusahaan Sony. 


Produk yang dikeluarkan Ericsson berupa alat telekomunikasi seperti modul yang mendukung 5G, antena, and something like that. Di Indonesia, Ericsson memiliki 3 client besar yaitu Telkom, Indosat dan XL.



Proses Rekrutmen Ascent Program Ericsson



Tes Online Assesment Ericsson Indonesia


Saat awal bulan Agustus 2019, Lynn melamar pekerjaan sebagai seorang Engineer melalui web rekrutmen Ericsson. Pengumuman lolos seleksi berkas pada bulan September yang kemudian dilanjut dengan tes online assesment. 


Sepertinya Ericsson ini bekerja sama dengan Randstad HR consulting yang berperan sebagai penyedia tes online


Online test berlangsung selama 46 menit, tesnya mengenai general ability, dan sangat diperbolehkan menggunakan kalkulator. Lynn tidak begitu yakin dengan hasil tesnya, soalnya lumayan sulit, soalnya benar-benar sulit plus dibumbui dengan pertanyaan dalam bahasa Inggris. 


Selama proses rekrutmen Ericsson ini, peserta diwajibkan untuk setidaknya bisa berbicara dalam bahasa Inggris walaupun sedikit terbata-bata, karena nantinya mereka akan bekerja sama dengan orang-orang di berbagai negara, bukan hanya Indonesia of course.


Pada akhir bulan September, Lynn mendapat panggilan telepon yang berasal dari kode area Jakarta Selatan. Ternyata itu adalah panggilan telepon untuk interview HR Rekrutmen Ericsson di Bandung. 


Dengan bermodalkan nekat, akhirnya Lynn memutuskan untuk terbang ke Bandung. Sudah lama Lynn tidak mengunjungi kota bunga ini, kota yang menyimpan banyak kenangan buruk bagi Lynn seorang diri. Cukup sampai disini dramatisasinya. Yok lanjut yok.



Interview HR


Interview HR dilakukan di salah satu kampus yang tidak begitu ternama di Bandung. Haha. Tentu bukan di ITB atau UPI atau Unpad, kampus-kampus itu adalah kampus bergengsi. 


Interview berlangsung sangat cepat, berhubung Lynn adalah peserta terakhir, mungkin saja para interviewer sudah merasa kelelahan setelah mewawancarai sekitar 20 peserta. 


Hal yang dipertanyakan saat wawancara mengenai seputar CV, seperti "Bagaimana kamu bisa mendapatkan IPK segini?", "Dari sekian banyak pengalaman yang sudah kamu lakukan, yang mana yang paling berkesan?", "Maukah kamu dipindahkan ke bagian sales engineer jika dibutuhkan?". 


Kurang lebih pertanyaannya seperti itu. Wawancara dilakukan menggunakan full English. Walaupun interviewer asli orang Indonesia. Classic corporate!



Sedikit Intermezo


Pada awal bulan Oktober, Lynn menerima e-mail yang berisi panggilan interview user di Jakarta Selatan. Lagi-lagi Lynn harus merogoh uang di dalam dompetnya demi masa depan yang belum pasti ini. 


Dengan mengandalkan hoki dan nekat, akhirnya Lynn berangkat dari Bandung ke Jakarta menggunakan transportasi bus. Kebetulan dan sangat kebetulan, Lynn memiliki seorang tante yang tinggal di Jakarta Timur sedangkan interview akan dilakukan di kantor pusat Ericsson di Jakarta Selatan. 


Membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk sampai dari Jaktim ke Jaksel menggunakan transportasi motor of course. Lynn yang kere ini bisa apa, tidak ingin menyia-nyiakan uangnya hanya untuk gengsi semata. Lynn memutuskan untuk tinggal di rumah tante selama beberapa hari.


Ini bukan merupakan kali pertama Lynn menginjakkan kaki di ibu kota. Terakhir kali Lynn mengujungi kota besar ini saat Lynn masih berusia kurang lebih 5 tahun. Sungguh waktu yang sangat lama! Tapi tak banyak yang berubah dari Jaktim. Tugu depan mall Cijantung masih ada.



Interview User / Technical Interview


Interview user yang dilakukan di kantor pusat Ericsson cukup membuat Lynn terkejut dengan pemandangan di Jakarta Selatan, sangat jauh berbeda dengan daerah rumah tante Lynn. 


Pondok Indah Mall terpampang nyata di samping gedung kantor Ericsson. Seketika jiwa kampungan Lynn meronta-ronta ingin menampakkan diri, belum pernah Lynn melihat gedung-gedung tinggi berjejeran seperti itu. 


Di kampung halaman Lynn memang ada banyak gedung tinggi, tapi tidak setinggi gedung yang berada di ibu kota ini. Seketika nyali Lynn menciut, sepertinya Lynn akan gagal dalam interview kali ini, akankah Lynn survive? Haha sudah bisa ditebak dari judul artikel ini. 


Kisah Lynn akan berakhir tragis seperti di game Outlast, tapi tidak setragis Outlast juga, pada akhirnya Lynn tetap hidup dan menjalani hari-hari seperti biasanya.


Saat tiba di lokasi interview, Lynn bertemu dengan HR yang kemarin mewawancari Lynn saat di Bandung. Kemudian Lynn dipersilahkan untuk memasuki ruang interview sambil menunggu interviewers. 


Lynn akan berhadapan dengan 2 orang interviewer, 1 orang berperan sebagai SDM dan yang satunya lagi berperan sebagai manager unit Engineer


Manager ini ternyata bukan orang Indonesia, melainkan orang India, pure Indian, you can tell by the way he's talking, his skin, his face, and his accent of course. 


Pertanyaan yang diajukan saat interview pun pertanyaan klasik, seperti pertanyaan interview pada umumnya, seperti "Deskripsikan dirimu dalam 3 kata!", "Apa yang kamu ketahui tentang bidang yang kamu lamar ini?", "Apa yang kamu ketahui tentang jobdesc yang akan kamu hadapi?", "Apakah kamu rentan sakit?", "Ceritakan tentang tugas akhirmu!", "Ada pertanyaan?". Kurang lebih pertanyaan yang diajukan seperti itu. 



Akhir dari Kisah Lynn


Setelah wawancara berakhir, Lynn menyempatkan diri untuk bertemu dengan beberapa teman yang tinggal di Jakarta sebelum kembali ke kampung halaman. Salah seorang teman laki-laki Lynn yang sudah 4 tahun tidak pernah bertemu lagi akhirnya dipertemukan di momen seperti ini. Dia tampak berubah, berubah menjadi lebih keren tepatnya. Struktur gigi yang rapi, postur tubuh yang tinggi, pakaian yang rapi, rambut yang rapi dan aroma tubuh yang wangi membuat Lynn seketika memandangnya sebagai sosok pria, bukan sekadar teman sekolah. "Focus Lynn! Get your shit together! It's not the right time to fall in love!", said Lynn's mind. Pertengahan Oktober, Lynn menerima e-mail dari Ericsson. Isi pesannya sangat tragis. Pupus sudah harapan Lynn untuk menetap tinggal di Jakarta dan bisa bertemu dengan teman prianya lagi.



Kesimpulan


Sebelum mengakhiri cerita ini, mari kita recap proses rekrutmen Ericsson dari awal, yaitu:

  1. Seleksi admnistrasi
  2. Tes online
  3. Wanwancara HR
  4. Wawancara user
Pada akhirnya Lynn harus melanjutkan hidup dan tetap mencari pekerjaan di perusahaan yang mau menerimanya. Ditolaknya Lynn oleh perusahaan Ericsson bukan berarti Lynn bodoh dan tidak bertalenta, itu karena Lynn dan Ericsson belum berjodoh saja. Tetap semangat kalian para jobseeker! Peluk hangat dari Lynn untuk kalian. 

Happy Living!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel