-->

Pengalaman Magang GPIP di Telkom Indonesia 2019

Kapan GPIP 3 Telkom buka di tahun 2020? Simak cerita magang Great People Internship Program. Proyek apa yang dikerjakan dan hal menarik apa yang didapatkan

Pengalaman Magang GPIP di Telkom Indonesia 2019
GPIP angkatan 2

Intro


Perkenalkan, namanya Louisa. Bukan.. Bukan Louisa yang jadi karakter pemeran utama di film me before you. Louisa yang itu sudah punya uang tabungan yang banyak, tidak perlu magang lagi. Haha. Ini tentang Louisa yang lain.

Kali ini Louisa akan berbagi cerita magang yang telah dia lalui selama 6 bulan di suatu perusahaan plat merah. Program magangnya bernama Great People Internship Program alias GPIP.

GPIP ini sangat berbeda dengan GPTP, dengan mengikuti GPIP tidak menjamin peserta bisa langsung menjadi karyawan tetap atau lulus tanpa syarat dalam rekrutmen GPTP. Tidak, tidak seperti itu aturan mainnya, rekan-rekan pembaca.

GPIP hanya sebatas program magang bersertifikat yang dilaksanakan selama 6 bulan dengan benefit yang diberikan berupa uang saku, uang asuransi kesehatan, uang insentif, ilmu dan tentunya selembar kertas sertifikat. Titik. Tidak lebih dan tidak kurang. 

Alur Pendaftaran GPIP Telkom


Alur masuk GPIP ini tidak berbelit-belit seperti GPTP. Terdapat 2 tes yaitu:

  • Tes psikotes, tesnya mengenai verbal, baris deret dan sejenisnya, seperti tes kemampuan dasar pada umumnya. Kalau beruntung lulus tahap tes awal ini, lanjut ke tes tahap akhir \
  • Tes wawancara dilakukan di masing-masing lokasi kantor Telkom yang sudah dipilih oleh kalian. Kalau kalian memilih penempatannya di Telkom Bandung, tes wawancaranya juga di lokasi pemilihan penempatan. Pertanyaan yang diajukan selama tes wawancara untuk masing-masing individu berbeda-beda, tergantung pewawancaranya. Kebetulan kemarin Louisa diwawancarai oleh seorang HR dan seorang karyawan di unit network. Tips wawancara? Jangan tanyakan pada Louisa, dia hanya hoki saja bisa lolos GPIP ini. Tidak disangka, Louisa yang bermodalkan pengalaman yang ecek-ecek bisa juga lolos GPIP. Ini hanya program magang, standar kelulusannya pun pasti jauh berbeda dengan GPTP. Kali ini Tuhan berpihak pada Louisa. Thanks to the luckiness! 

Setelah pengumuman tahap tes wawancara, selanjutnya adalah tanda tangan kontrak, hari itu juga, saat itu juga kalian langsung ditempatkan di masing-masing unit. Sebelum tanda tangan kontrak, staff HR terlebih dahulu menjelaskan hak dan kewajiban sebagai pemagang dan sanksi yang didapakan jika ingin mengundurkan diri di tengah-tengah jalan.

Haknya meliputi mendapatkan uang saku, asuransi kesehatan, uang insentif, mendapatkan ilmu dari mentor, dan sertifikat jika mampu menyelesaikan pemagangan sampai akhir program.

Kewajibannya meliputi menaati aturan yang ebrlaku di kantor maupun unit, mengerjakan tugas dengan baik, hasil dari pekerjaan pemagang baik itu berupa produk atau ide dapat digunakan Telkom sebagaimana mestinya, wajib untuk tidak membeberkan informasi internal perusahaan, dsb.

Sanksi yang diberikan jika keluar dari program pemagangan ini sebelum waktu yang ditentukan yaitu tidak mendapatkan sertifikat sebagai tanda bukti telah melakukan magang, serta hak dan kewajibannya pun hangus.

Tidak akan di-blacklist oleh perusahaan jika keluar dari pemagangan ini karena pemagangan ini bersifat jangka pendek. Bagi kalian yang cukup beruntung mendapatkan unit yang banyak kerjaannya, di hari pertama magang pasti sudah banyak kerjaan.

Pembagian unit untuk masing-masing peserta sepertinya dilakukan secara acak, bisa dilihat bagaimana latar belakang Louisa yang tidak begitu sesuai dengan unit penempatannya. Louisa sangat berharap bisa beradaptasi dengan baik. Louisa, fighting!

Kegiatan Magang GPIP di Telkom


Penempatan Unit Magang


Louisa ditempatkan di unit access management. Unit ini memiliki 3 fungsi yaitu: assurance, maintenance and controlling. Terdapat 5 managers yang mengurusi unit ini, yaitu:

  1. CAPEX QE & performance.
  2. Access data & inventory.
  3. Access NE OM.
  4. Access OM & partnership.
  5. NTE management.
Louisa dan peserta yang lainnya memiliki mentor masing-masing. Kebetulan dan sangat kebetulan, Louisa mendapat mentor yang mengurusi bagian access NE OM. 

Akan tetapi setiap harinya Louisa hanya mengerjakan pekerjaan access data & inventory. Tidak sesuai dengan rencana awal, tetapi Louisa tetap mengerjakan tugas yang diberikan selama itu bukan tugas untuk mempermalukan diri sendiri tentunya.

Mentor yang didapatkan Louisa merupakan tipikal orang yang sungguh sangat sosialita, setiap kegiatan yang dilakukan wajib disebarkan di sosial media, mungkin untuk keperluan mendukung pekerjaannya.

Dia sangat jarang berada di ruangan, mungkin mengurusi keperluan kantor di luar kota, tanggung jawabnya pun cukup berat sebagai seorang manager sekaligus seorang ibu. Dia adalah sosok orang yang baik dalam sudut pandang orang yang mengenalnya sepintas. You can tell by the way she dresses up, she loves pink very much!
  
Kegiatan magang dimulai dari bulan Maret sampai Agustus, pas 6 bulan lamanya. Perlu diingat bahwa Louisa sedang melakukan magang, bukan kerja. It's different, got it? 

Louisa tidak menuntut untuk diperlakukan layaknya seorang karyawan tetap di unit tersebut, dia sadar betul posisinya saat itu hanya sebatas magang, tidak lebih dan tidak kurang.

Dia pun tidak punya maksud terselubung untuk memanfaatkan mentornya demi mendapatkan privilage untuk lanjut kerja di perusahaan tersebut setelah masa magang berakhir. Dia bukan seorang penjilat of course. She has a high pride. She purely does the internship for knowledge, nothing else, there's no the ulterior motive. The only plan that she has in her mind is to finish the internship well.

Kegiatan Rutin GPIP


Kegiatan rutin yang Louisa lakukan selama 6 bulan lamanya, yaitu :
  1. Migrasi data untuk semua witel yang tercover regional tersebut.
  2. Cleansing data.
  3. Menggumpulkan nomor inet.
  4. Mengklasifikasikan pelanggan isolir dan non isolir.
  5. Pelatihan FTTH dilakukan hanya sekali selama magang berlangsung. Pelatihan ini berisi tentang pengenalan terhadap FTTH, bagaimana arsitekturnya, bagaimana cara melakukan penyambungan fiber optik, mulai dari pengupasan kulit kabel hingga menghitung loss/redaman sambungan.

Kesan dan Pesan


Louisa cukup terkesan oleh culture company dan kebebasan yang diberikan oleh perusahaan untuk mengenakan pakaian apa saja yang penting rapi dan sopan. Perusahaan ini tentunya memiliki baju seragam, akan tetapi baju seragam hanya dikenakan di hari tertentu.

Selama magang, Louisa mengerjakan pekerjaan yang tidak berat, hanya membutuhkan ketekunan dan komitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline dan target, tidak begitu banyak membantu dalam meningkatkan hardskill... honestly.

Di unit Louisa pun hanya terdapat beberapa karyawan tetap pada posisi officer dan selebihnya adalah karyawan outsourcing. BUMN jaman sekarang tidak ingin mengeluarkan uang yang banyak untuk mempekerjakan karyawan tetap yang tentunya membutuhkan biaya pensiunan saat masa kerjanya berakhir.

Dengan menggunakan sistem mitra dan outsourcing, pekerjaan masih bisa berjalan dengan baik tanpa harus memikirkan biaya tambahan yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan.

Tujuan daripada program GPIP ini pun sebenarnya untuk memenuhi misi presiden menciptakan SDM unggul untuk Indonesia maju, nyatanya tidak ada tindak lanjut terhadap program ini setelah program ini berakhir. GPIP Telkom untuk 2020 sepertinya akan ditiadakan hingga seterusnya.

Semoga BUMN kedepannya memiliki program-program yang lebih inovatif dalam mencapai misi presiden menciptakan SDM unggul untuk Indonesia maju. Peluk hangat dari Louisa untuk kalian.

Happy Living!

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel